Junior Web Developer
Nomor SKKNI: 383 Tahun 2013
Tahun Terbit: 2013
SKKNI Junior Web Developer mencakup berbagai kompetensi yang diperlukan untuk seorang tenaga kerja pemula dalam pengembangan web, khususnya dalam konteks Telekomunikasi, Komunikasi, dan Informatika di Republik Indonesia. Berikut adalah rincian kompetensinya:
Pemahaman Dasar Pemrograman Web:
Memahami konsep dasar pemrograman, termasuk struktur data, algoritma, dan logika pemrograman yang relevan untuk pengembangan web.
Mengenal bahasa pemrograman web seperti HTML, CSS, JavaScript, dan pemahaman dasar tentang framework seperti Bootstrap atau jQuery.
Desain dan Pengembangan Antarmuka Pengguna (UI/UX):
Merancang antarmuka pengguna (User Interface) yang responsif, intuitif, dan menarik untuk berbagai perangkat, termasuk desktop dan mobile.
Menerapkan prinsip-prinsip desain yang baik untuk menciptakan pengalaman pengguna (User Experience) yang optimal.
Pengembangan Front-End:
Mengembangkan sisi klien (client-side) dari aplikasi web dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.
Mengintegrasikan desain dengan fungsionalitas untuk menciptakan halaman web yang dinamis dan interaktif.
Pengembangan Back-End:
Memahami konsep dasar server-side programming dan database management.
Mengembangkan logika bisnis aplikasi web menggunakan bahasa pemrograman back-end seperti PHP, Python, atau Node.js, dan berinteraksi dengan database menggunakan SQL atau NoSQL.
Pengujian Aplikasi Web:
Melakukan pengujian pada aplikasi web untuk memastikan tidak ada bug dan memastikan performa serta keamanan yang optimal.
Menggunakan metode pengujian seperti unit testing, integration testing, dan debugging tools untuk memastikan aplikasi berjalan sesuai spesifikasi.
Pemeliharaan dan Pembaruan Aplikasi Web:
Melakukan pemeliharaan berkala terhadap aplikasi web, termasuk perbaikan bug dan pembaruan fitur.
Memastikan aplikasi tetap kompatibel dengan teknologi web terbaru dan tren desain.
Keamanan Aplikasi Web:
Menerapkan praktik terbaik dalam keamanan web untuk melindungi aplikasi dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan data breach.
Mengimplementasikan mekanisme keamanan seperti enkripsi, otentikasi, dan kontrol akses.
Manajemen Proyek Web Development:
Mampu bekerja dalam tim pengembangan web dengan menggunakan metode manajemen proyek seperti Agile atau Scrum.
Mengelola tugas, timeline, dan kolaborasi tim untuk memastikan proyek pengembangan web selesai tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi.
Komunikasi dan Kolaborasi:
Berkomunikasi secara efektif dengan anggota tim, klien, dan pengguna akhir untuk memastikan kebutuhan dan harapan terpenuhi.
Bekerja sama dalam tim untuk mengembangkan aplikasi web yang memenuhi standar kualitas dan fungsionalitas yang tinggi.